Indonesia Memindahkan Capitol ke Kota Hijau Futuristik

Indonesia Memindahkan Capitol ke Kota Hijau Futuristik

Pada tahun 2019, mengetahui Jakarta menderita kelebihan penduduk, polusi yang melemahkan, dan bahwa setiap hari berarti lebih dari 255 mil persegi yang tenggelam di bawah permukaan laut, Joko Widodo, presiden Indonesia, membuat pengumuman drastis: Dia berencana untuk memindahkan ibu kota kota. Hari ini, tujuan itu bergerak mendekati penyelesaian. Dalam laporan baru oleh Itu Waktu New York, surat kabar tersebut menggambarkan upaya Widodo untuk membangun Nusantara, sebuah metropolis hijau futuristik untuk menggantikan Jakarta sebagai ibu kota negara. “Kami ingin membangun Indonesia baru,” kata Joko Waktu. “Ini bukan memindahkan bangunan secara fisik. Kami menginginkan etos kerja baru, pola pikir baru, ekonomi hijau baru.”

Nusantara sedang dibangun di pantai timur pulau Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia dan berjarak sekitar 800 mil dari Jakarta. Konstruksi secara resmi dimulai pada Agustus 2022, namun belum ada bangunan yang selesai, karena para pekerja masih membuka lahan. Peresmian Nusantara direncanakan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Jakarta telah menjadi ibu kota negara sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Kemajuan ibu kota baru terlihat dalam bidikan udara dari Maret 2023.

Foto: Rony Zakaria/Bloomberg/Getty Images

Aspirasi untuk Nusantara sangat tinggi—walaupun mencerminkan tujuan dari banyak kota futuristik lainnya yang diusulkan. Widodo mengatakan kota itu akan menggunakan energi terbarukan, menjadi kota metropolis berteknologi tinggi, dan menjadi tempat di mana penduduk dapat membeli real estat dengan cryptocurrency. Pemerintah Indonesia mempekerjakan Sofian Sibarani, pendiri Urban+ yang berbasis di Jakarta untuk merancang kota baru. Rendering menampilkan koleksi bangunan yang terinspirasi biofilik dan istana kepresidenan yang terinspirasi dari berbagai gaya, termasuk modernisme dan neoklasikisme.

Meski banyak yang menggambarkan Nusantara sebagai simbol kemajuan dan harapan, para ahli juga menyatakan keraguan. Pemerhati lingkungan khawatir pembangunan kota dapat merusak ekosistem, dan, sebagai Waktu menjelaskan, banyak warga Jakarta yang tidak bisa pindah ke ibu kota baru, membuat mereka hidup dengan banyak masalah kota saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *