7.000 Pulau Baru di Jepang Baru Ditemukan—Inilah Yang Mungkin Terjadi Dengan Tanahnya

7.000 Pulau Baru di Jepang Baru Ditemukan—Inilah Yang Mungkin Terjadi Dengan Tanahnya

Ketika Jepang menemukan pulau baru pada tahun 2021, itu layak diberitakan. Gunung berapi bawah laut meletus dan meninggalkan daratan berbentuk bulan sabit dengan diameter sekitar 3.281 kaki di wilayah negara Asia di Samudera Pasifik. Betapapun menariknya, penemuan itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan apa yang ditemukan negara itu awal tahun ini: 7.000 pulau baru di Jepang.

Otoritas Informasi Geospasial (GIA), lembaga nasional yang mensurvei dan memetakan tanah Jepang, menggunakan teknologi digital untuk menghitung pulau-pulau di negara itu dan menemukan bahwa jumlah yang diterima sebelumnya—sekitar 6.000—sangat tidak masuk akal. Penelitian baru menunjukkan bahwa kepulauan yang membentuk negara sebenarnya terdiri dari 14.125 daratan individu. Penghitungan 6.000 berasal dari tahun 1987 ketika penjaga pantai menggunakan peta kertas untuk menjumlahkan semua massa dengan keliling setidaknya 328 kaki; namun, banyak dari pulau-pulau kecil yang secara keliru disatukan. GIA menegaskan bahwa mengikuti kriteria yang sama namun mampu menentukan hasil yang lebih akurat berkat teknologi yang lebih canggih. Penemuan pulau-pulau baru Jepang juga tidak akan mengubah wilayah atau wilayah perairan negara tersebut, menurut lembaga tersebut.

Jadi apa yang akan terjadi dengan semua tanah yang baru ditemukan ini? Mungkin penelitian ilmiah, meski sepertinya tidak ada yang berdampak pada wisatawan yang berkunjung atau mereka yang tinggal di negara tersebut. Dari 14.125 pulau di Jepang, hanya sekitar 400 yang berpenghuni—yang juga terjadi sebelum penghitungan ulang. Karena bangsa ini bergantung pada cuaca yang kadang-kadang intens, tidak setiap pulau ramah bagi manusia, dan banyak juga yang kecil, sehingga sulit untuk mengembangkannya. Pulau-pulau di Jepang juga terus berubah: yang terbentuk dari abu vulkanik sering terkikis seiring waktu, dan yang baru dapat muncul dari aktivitas vulkanik saat ini atau ketika pulau-pulau besar terbelah. Banyak pulau di Jepang juga bergunung-gunung, membuatnya sulit untuk dikembangkan—kecuali seseorang berencana untuk membangun tempat pelarian di sisi tebing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *