Pemerintah terus mengebut pembangunan infrastruktur di Indonesia mengingat sudah jauh tertinggal dari negara lain seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya akan terus mengejar ketertinggalan tersebut.
Menurutnya, ada beberapa percepatan pembangunan yang tengah dilakukan.
“Kita harus kerja lebih keras lagi, lebih semangat lagi. Optimis untuk menuju negara maju dengan basic pembangunan infrastruktur yang lebih baik,” kata Basuki melansir cnbcindonesia.com.
Lantas, apa saja fokus pemerintah agar proyek infrastruktur di Indonesia berjalan sesuai rencana?
Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Jauh Tertinggal

Sumber: setneg.go.id
Pembangunan infrastruktur di Indonesia, kata Basuki, memang masih tertinggal dari Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Hal tersebut berpengaruh besar pada biaya logistik yang mahal.
Menurut catatan Kementerian Perhubungan, biaya logistik Indonesia mencapai 24 persen dri total PDB.
Alhasil, Basuki menjelaskan masih banyak proyek infrastruktur yang harus dikejar kalau Indonesia ingin menjadi negara maju.
“Kalau kita ingin menang berkompetisi, keliatan sudah banyak yang dikerjakan, tapi masih belum cukup untuk bersaing,” ujar Basuki.
Di sisi lain, saat ini pembangunan infrastruktur di Indonesia diklaim tidak hanya berpusat di Jawa, melainkan ke seluruh Indonesia.
Capaian Pembangunan Infrastruktur di Indonesia
Salah satu proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah jalan tol yang sudah terealisasi sepanjang 2.600 kilometer.
Pembangunan jalan tol, lanjut Basuki, sudah merata di setiap pulau di tanah air.
“Tidak hanya di Jawa, tapi ada di Kalimantan juga, tol Balikpapan Samarinda nanti kita sambungkan dengan IKN, lalu Manado-Betung, tol Sumatra juga diupayakan tersambung minimal sampai Pekanbaru-Dumai,” katanya.
Berdasarkan pagu anggaran 2021 senilai Rp152,1 triliun, realisasi Kementerian PUPR sudah mencapai 94 persen atau Rp143,5 triliun.
Realisasi pembangunan 2021 antara lain 13 bendungan, 30.136 meter jembatan, 122,85 kilometer jalan tol, 710 kilometer jalan nasional, serta 2.321 meter flyover.
Kementerian PUPR juga sudah membangun 2.065 liter per detik Sistem Penyediaan Air Minum, 8 kawasan pengembangan pos lintas batas (PLBN), serta 1.566 unit pembangunan dan rehabilitasi prasarana Pendidikan dan olah raga.
Kemudian membangun 3.311 unit rumah khusus, 127.091 rumah swadaya, 7.024 rumah susun, 25.765 unit Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) perumahan.
Adapun, sebelumnya Jokowi menyatakan tidak akan ada pembangunan proyek infrastruktur 2023 karena fokus menyelesaikan yang ada saat ini.
***
Semoga bermanfaat.sumber berita www.99.co/id