Tulisan Insya Allah yang Benar Berdasarkan Dalil (Dilengkapi Makna)

Tulisan Insya Allah yang Benar Berdasarkan Dalil (Dilengkapi Makna)

2 menit

Masih banyak umat muslim yang belum tahu tulisan insya Allah yang benar. Lantas, seperti apa penulisan yang sesuai? Selengkapnya simak di sini!

Istilah Insya Allah kerap digunakan umat muslim sebagai jawaban untuk menyatakan janji yang kemungkinan besar bisa ditepati.

Namun, kita mungkin sering dibingungkan, bagaimanakah tulisan insya Allah yang benar?

Terlebih istilah tersebut acapkali dipakai dalam percakapan via digital atau pesan pendek.

Konon, jika salah penulisan, bisa mengubah artinya.

Oleh karena itu lewat artikel ini akan diungkap, tulisan insya Allah yang benar.

Yuk, simak dengan seksama!

Tulisan Insya Allah yang Benar

tulisan insya allah yang benar

sumber: hajinews.id

1. Versi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Rujukan pertama, akan menggunakan versi Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI.

Dalam situs KBBI, tulisan insya Allah yang benar ialah: insya Allah.

Padanan insya Allah menurut KBBI mempunyai arti ungkapan yang digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yang belum tentu dipenuhi (maknanya ‘jika Allah mengizinkan’).

2. Penulisan dalam Bahasa Arab

Kemudian penulisan insya Allah dalam bahasa Arab seperti berikut:

إِنْ شَاءَ اللَّه

Artinya: Jika Allah menghendaki.

3. Versi Bahasa Inggris

Melansir laman detik.com, ada beberapa perbedaan penulisan kata per kata Bahasa Arab, dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

Contohnya, huruf ‘ش’ dalam bahasa Inggris ditulis ‘sh’.

Sementara dalam bahasa Indonesia ditulis ‘Sy’.

Maka versi Bahasa Inggris penulisannya menjadi: In Shaa Allah.

Mana yang Benar?

Kamu mungkin akan merasa bingung, lantas, versi mana yang benar?

Kedua penulisan di atas sudah benar, jika maksudnya adalah إِنْ شَاءَ اللَّه yang mempunyai arti ‘Jika Allah menghendaki’ dalam Bahasa Arab.

Oleh karena itu, tulisan insya Allah yang benar adalah Insya Allah atau In Shaa Allah.

Namun demikian, dalam ragam percakapan sehari-hari kita sering merujuk KBBI, sehingga penulisan Insya Allah mungkin lebih disarankan.

Dalil dan Waktu Diungkapkannya Kata Insya Allah

sedang berjanji

Melansir berbagai sumber, ungkapan Insya Allah dirujuk langsung dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

وَلَا تَقُوۡلَنَّ لِشَاىۡءٍ اِنِّىۡ فَاعِلٌ ذٰ لِكَ غَدًا

اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ‌ ۚ وَاذۡكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيۡتَ وَقُلۡ عَسٰٓى اَنۡ يَّهۡدِيَنِ رَبِّىۡ لِاَقۡرَبَ مِنۡ هٰذَا رَشَدًا

Artinya:

“Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi,”

kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah.” Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.” (QS. Al-Kahf 23-24).

Mengutip laman islam.nu.or.id merujuk ayat di atas, sehingga ungkapan Insya Allah sejatinya ialah perintah Al-Qur’an.

Dalam ayat tersebut tersirat, pentingya arti rendah hati.

Kita sebagai manusia biasa, tak mempunyai kekuatan kecuali bersumber dari Allah.

Selain itu, Insya Allah mempunyai makna jika segala kejadian hanya Allah yang berhak menentukan.

Tak semua yang manusia rencanakan dapat terwujud, manusia hanya dituntut untuk berikhtiar.

Oleh sebabnya ungkapan Insya Allah sebagai bentuk pengakuan atas lemahnya diri di hadapan Allah.

Maka dapat disimpulkan, ucapan Insya Allah diungkapkan ketika kamu hendak memberikan janji yang mesti ditepati, disertai dengan kesadaran bila semua rencana adalah kehendak Allah.

Hukum Mengucapkan Insya Allah

Pertanyaan selanjutnya, apakah Insya Allah bersifat wajib?

Melansir laman kipmi.or.id, untuk mengetahui perkara tersebut ada beberapa sumber dari para ulama yang dapat jadi rujukan.

Dalam pandangannya, Insya Allah hukumnya tidak sampai wajib hanya dianjurkan.

Pertama Imam An Nawawi:

“Dianjurkan bagi seseorang ketika mengucapkan: saya akan lakukan ini dan itu, untuk menambahkan kata ‘insyaallah taala’. Dalam rangka untuk tabaruk dan menaati perintah Allah” (Syarah Shahih Muslim).

Kedua Ibnu Muflih:

“Memberikan tambahan kata ‘insyaallah’ dalam memberikan kabar, hukumnya mustahab (dianjurkan)”. (Al Adabusy Syar’iyyah, 1/33).

***

Itulah uraian mengenai tulisan insya Allah yang benar lengkap dengan dalil dan maknanya.

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Baca artikel lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Temukan rekomendasi hunian terbaik serta kebutuhan properti hanya di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Contohnya The Billabong Soeta, rekomendasi hunian nyaman di Kota Bandung.

Cek sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *