Green Heights (Rumah kelompok untuk penyandang disabilitas) karya Aida Doi Architects

Green Heights (Rumah kelompok untuk penyandang disabilitas)  karya Aida Doi Architects

Deskripsi teks disediakan oleh arsitek.

Proyek ini adalah pembangunan kembali rumah kelompok bagi penyandang disabilitas intelektual.
Dalam kasus cacat intelektual, tidak ada hambatan fisik.
Saya pikir itu adalah penghalang psikologis antara mereka dan komunitas mereka, dan masalah komunikasi bebas hambatan di dalam komunitas dan harga diri mereka adalah masalah utama.

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

Oleh karena itu, saya ingin membuat rumah mereka yang sederhana, tetapi dapat dibanggakan oleh penghuninya.
Ahli matematika Kiyoshi Oka mengatakan bahwa matematika juga emosi:
‘Emosi selalu aktif, dan intelek dan kehendak adalah fenomena yang terjadi sesekali, sehingga intelek dan kehendak didasarkan pada emosi.’
Jadi, saya ingin membuat rumah yang bisa dipahami semua orang secara emosional.

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

Cahaya alami adalah elemen penting untuk emosi.
Tema arsitektur proyek ini adalah bagaimana membawa cahaya ke ruang tamu dan menyelimuti orang-orang yang berkumpul di sana.
Ruang tamu menghadap ke utara, tetapi juga memiliki tangga dengan dinding plester putih tradisional Jepang untuk memungkinkan cahaya alami menyebar.

© Stefano Cometta

© Stefano Cometta

© Stefano Cometta

© Stefano Cometta

Dan jendela kayu besar menyediakan jendela atap yang stabil dan pemandangan ke langit, dan pencahayaan sisi yang tinggi di barat memungkinkan sinar matahari sore menembus dinding plesteran, jendela kayu dan pilar kayu.
Seperti yang dikatakan penyair haiku, Basho, ‘Masuklah ke dalam berbagai hal’, emosi adalah keadaan di mana hal-hal dan pikiran tidak terbagi.

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

Di rumah ini, ada banyak elemen emosi, seperti pohon cemara Nishikawa dan kayu cedar (kayu lokal), dinding dan plester setengah kayu Jepang, atap dalam dengan kayu terbuka, papan nama rumah yang diukir dengan pelat tembaga oleh penghuninya. , detail pengerjaan dan langit yang terus bergerak terlihat melalui jendela kayu.

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

Elemen-elemen yang diplot ini membentuk lanskap dalam pikiran seseorang, yang merupakan ekspresi emosi dalam arsitektur..

© Aida Doi Architects

© Aida Doi Architects

© Stefano Cometta

© Stefano Cometta

Green Heights(Rumah kelompok untuk penyandang disabilitas) Galeri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *