Soeharto adalah presiden kedua Indonesia yang dikenal dengan sebutan Bapak Pembangunan. Namun, seorang pengamat menilai Joko Widodo (Jokowi) lebih cocok dengan sebutan itu. Apa alasannya?
Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai gelar Bapak Pembangunan lebih tepat diberikan untuk Presiden Jokowi bukan Presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Seperti diketahui, Soeharto diangkat menjadi Bapak Pembangunan pada tahun 1983, sebagai apresiasi terhadap keberhasilannya membangun Indonesia di segala bidang.
Meski demikian, Arief Poyuono mengatakan, kini yang lebih tepat disebut Bapak Pembangunan adalah Jokowi, bukan lagi Soeharto.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini!
Pengamat Sebut Presiden Jokowi Bapak Pembangunan Indonesia
Pembangunan Infrastruktur di Era Jokowi
Menurut Arief, Jokowi layak mendapat gelar tersebut karena sudah banyak membangun jalan tol, waduk, pelabuhan, hingga bandara.
Pendapat tersebut disampaikan Arief Poyuono melalui akun Twitter pribadinya @bumnbersatu pada Minggu, 29 Agustus 2021.

sumber: twitter.com/bumnbersatu
“Sebenarnya kalau mau jujur gelar Bapak Pembangunan itu bukan Bapak Soeharto tapi lebih pas Jokowi, lo. Sudah berapa waduk, jalan tol, pelabuhan, bandara, jalur kereta yang dibangun. Di mana strategi pembangunan Jokowi dan Suharto sama,” ujarnya.
Sektor infrastruktur sendiri menjadi salah satu fokus utama di era Pemerintahan Presiden Jokowi.
Keutamaan infrastruktur dimaksudkan untuk meningkatkan konektivitas dan merangsang pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia.
Presiden Jokowi menekankan bahwa program pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat.
Oleh sebab itu, pembangunan tidak lagi terfokus di Jawa saja, melainkan di seluruh daerah di Indonesia.
Presiden Jokowi juga menegaskan pembangunan infrastruktur bukan hanya untuk mendirikan bangunan secara fisik tapi juga demi mendorong peradaban baru bagi masyarakat.
“Infrastruktur itu adalah membangun peradaban ini yang sering tidak kita sadari, bahwa infrastruktur membangun peradaban,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip pikiranrakyat-depok.com.
Ia juga menjelaskan soal banyaknya pihak yang bertanya kepada dirinya terkait pemerintahannya yang sangat mengedepankan infrastruktur.
“Banyak yang bertanya kepada saya kenapa infrastruktur menjadi fokus dalam pembangunan di negara kita Indonesia sekarang ini. Perlu saya sampaikan bahwa infrastruktur bukan hanya fisiknya, tetapi banyak hal yang akan muncul dan berkembang karena dibangunnya infrastruktur,” tuturnya.
Keberadaan infrastruktur juga menurutnya turut menciptakan daya saing sehingga daerah tersebut dapat berkompetisi dengan daerah lainnya.
Mengapa Soeharto Disebut Bapak Pembangunan?

sumber: Kompas/JB Suratno
Pada masa jabatan Soeharto atau disebut dengan Orde Baru, fokus utamanya adalah pembangunan.
Selama 32 tahun masa jabatannya, Soeharto membentuk Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sejak 1 April 1969 hingga 1994.
Dilansir dari kompas.com, Soeharto melakukan pembangunan di segala bidang seperti sekolah, puskesmas, industri strategis nasional dan jalan nasional, waduk, embung, dan berbagai pengendalian banjir perkotaan.
Sebagai apresiasi terhadap keberhasilannya membangun Indonesia di segala bidang, Soeharto diangkat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia tahun 1983.
Program pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Soeharto selama menjabat adalah Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Tujuan dari dibentuknya Repelita sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian.
***
Bagaimana, apakah kamu setuju kalau Presiden Jokowi adalah Bapak Pembangunan Indonesia saat ini?
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!
Jangan lupa baca artikel terkini lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari perumahan impian seperti di Grand Jati Junction?
Temukan hanya di situs properti 99.co/id dan Rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.