Desain Rumah Adat Thailand, Mirip Hunian Tradisional di Indonesia?

Desain Rumah Adat Thailand, Mirip Hunian Tradisional di Indonesia?
2 menit

Rumah adat Thailand dikenal dengan arsitekturnya yang unik dengan atap yang runcing ke atas dan teras yang terbuka dan luas. Jika diperhatikan, memiliki kemiripan dengan rumah tradisional di Indonesia!

Rumah adat biasanya dibangun berdasarkan kondisi geografis dan keyakinan masyarakat setempat.

Begitu juga dengan rumah adat Thailand yang memiliki kemiripan dengan rumah adat di beberapa daerah di Indonesia.

Jika diamati, bentuk rumah adat Thailand mirip dengan bentuk rumah Gadang Padang atau Joglo Jawa.

Hal itu sangat wajar, karena Indonesia dan Thailand berada dalam satu wilayah geografis yang sama-sama beriklim tropis, sehingga menggunakan material dan fungsi bagian rumah yang sama.

Pembangunan rumah tradisional Thailand sendiri menerapkan tiga konsep, yakni atap yang runcing ke atas, lantai yang tinggi, dan teras yang terbuka dan luas.

Untuk mengenal rumah tradisional Thailand lebih dalam, simak ciri-cirinya di bawah ini.

Mengenal Desain Rumah Adat Thailand

1. Pitched Roof

Pitched roof

sumber: wikiwand.com

Pitched roof merupakan bentuk atap yang memiliki bentuk runcing ke atas yang tinggi.

Jika diperhatikan bentuk atap ini sangat mirip dengan rumah Gadang.

Model atap ini memang biasa diterapkan di daerah yang memiliki iklim tropis, karena berkaitan dengan curah hujan yang tinggi di daerah tropis.

Atap runcing dibuat untuk mengalirkan air hujan ke bawah agar tidak tergenang di atap rumah, sehingga air hujan mengalir lancar dan tidak membuat rumah mudah bocor dan keropos.

Meski demikian, setiap wilayah di Thailand mempunyai bentuk atap yang berbeda-beda.

Perbedaan bentuk tersebut disesuaikan dengan kepercayaan dan agama masyarakatnya.

Sebagai contoh atap yang menyerupai struktur sayap, memiliki bentuk huruf V.

Ada juga yang runcing ke satu titik saja.

2. Teras yang Terbuka dan Luas

rumah adat thailand

sumber: villagefarang.blogspot.co.id

Rumah adat Thailand memiliki teras yang terbuka dan luas.

Luas terasnya sendiri bisa mencapai 40 persen dari total ukuran bangunannya.

Bentuk teras tersebut disesuaikan dengan budaya masyarakat Thailand yang menganggap teras sebagai bagian rumah yang penting.

Teras yang terbuka dan luas tersebut berfungsi sebagai tempat berkumpul, seperti rapat adat, pertemuan masyarakat, bercengkerama, dan lainnya.

Pembuatan teras juga memerhatikan cahaya dan kesejukan sehingga umumnya di pelataran depan teras ditanami tanaman dan pepohonan yang dapat membuat hunian terasa lebih teduh.

3. Lantai yang Tinggi

lantai tinggi

sumber: kompas.com/Muhammad Irzal Adiakurnia

Rumah adat Thailand juga dikenal memiliki lantai yang dibuat tinggi berjarak dari tanah.

Bagian bawah rumahnya memakai penyangga yang membuatnya mirip dengan rumah panggung di Kalimantan.

Bentuk rumah dengan lantai yang tinggi juga banyak diterapkan di rumah-rumah adat di Indonesia.

Fungsinya untuk menghindari genangan banjir dan mencegah binatang liar masuk ke dalam rumah.

Hal itu dikarenakan wilayah tropis memiliki curah hujan yang tinggi, yang mana berpotensi menyebabkan banjir.

4. Desain Modular

Karena memiliki kesamaan konstruksi dengan rumah panggung, rumah adat Thailand memiliki sifat modular.

Desain modular memungkinkan bangunan untuk dipindahkan dengan mudah ke lokasi lain.

Hal itu karena konstruksi bangunannya yang mudah untuk dibongkar-pasang.

Desain tersebut digunakan, karena dahulu masyarakat Thailand sering berpindah-pindah lokasi dengan membawa rumahnya.

Maka tidak ada yang menetap lama di suatu lahan karena mereka dapat berpindah rumah dengan mudah.

***

Demikian penjelasan mengenai rumah adat Thailand.

sumber berita 99.co/id 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *