10 Senjata Tradisional Jawa Barat yang Masih Bertahan hingga Kini

10 Senjata Tradisional Jawa Barat yang Masih Bertahan hingga Kini

3 menit

Jawa Barat menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal memiliki kebudayaan daerah cukup lengkap, termasuk perihal senjata tradisional. Apa saja senjata tradisional Jawa Barat yang masih bertahan hingga kini?

Sahabat 99, ragam senjata tradisional Jawa Barat mempunyai fungsi dan keunikan tersendiri.

Menilik sejarahnya, senjata-senjata tersebut mencerminkan budaya serta adat istiadat untuk memudahkan pekerjaan; berburu, berkebun, sampai alat pelindung diri.

Kendati secara tampilan terkesan sederhana, senjata tradisional tersebut sangat bermanfaat.

Kini, di tengah perkembangan zaman, sejumlah senjata tradisional Jawa Barat masih mampu bertahan.

Bahkan, bagi sebagian masyarakat, senjata tersebut masih dapat digunakan.

Sebagai contoh, senjata tradisional yang kerap dimanfaatkan oleh sebagian warga Jawa Barat untuk berkebun atau bahkan menyembelih hewan adalah bedog.

Untuk lebih jelasnya, yuk, simak daftarnya di sini!

10 Senjata Tradisional Jawa Barat

1. Kujang

senjata tradisional jawa barat

sumber: museumnusantara.com

Melansir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata kujang berasal dari bahasa Sunda kuno, yakni kudi yang berarti senjata dengan kekuatan gaib atau jimat.

Sejak zaman Kerajaan Pajajaran, Prabu Siliwangi sebagai pemimpin menulis naskah kuno sebagai pedoman masyarakat Sunda bernama Sanghyang Siksa Kandang.

Selain berisi norma, moral, budaya dan adat, naskah tersebut juga berisi senjata tradisional, dalam hal ini kujang.

Kujang terdiri dari empat bagian utama, yaitu papatuk, tadah, silih atau tubuh senjata yang melengkung, dan mata atau lubang pada senjata.

Adapun ukuran kujang berkisar antara 20 sampai dengan 25 sentimeter.

2. Bedog

Bedog menjadi salah satu senjata asal Jawa Barat yang hampir sama dengan pisau tetapi dengan ukuran yang lebih besar.

Dari segi ukuran, bedog umumnya berkisar 30 sampai dengan 40 sentimeter.

Di beberapa daerah, terutama di perdesaan, bedog masih menjadi alat yang sering digunakan.

Kegunaannya bisa untuk memotong, menebang pohon, keperluan untuk berkebun, hingga menyembelih hewan ternak.

3. Balincong

balincong

sumber: keluyuran.net

Balincong merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang mempunyai bentuk seperti jangkar terbalik.

Senjata yang satu ini memiliki dua sisi mata yang runcing dan pipih dengan arah berlawanan.

Umumnya, belincong sering kali digunakan masyarakat untuk menggali tanah atau memecah batu.

4. Gacok

Dalam Bahasa Sunda gacok kerap diartikan sebagai cangkul garpu.

Meskipun penggunaannya sudah mulai langka, beberapa orang di desa masih memiliki sekaligus memanfaatkan gacok sebagai salah satu alat untuk sejumlah keperluan.

Biasanya rumput liar yang berada di halaman atau sekitar sawah sering dipangkas dengan gacok lantaran hasilnya lebih cepat.

5. Baliung

Ketika hendak memotong pohon berukuran besar, tidak sedikit masyarakat Jawa Barat yang menggunakan baliung.

Tak hanya itu, senjata tradisional ini pun kerap digunakan sebagai perkakas dalam pembangunan rumah.

Gagangnya terbuat dari kayu dengan ukuran sekitar 30 sentimeter.

Namun, tekanan yang dihasilkan oleh baliung lebih besar dibandingkan bedog lantaran besinya yang tajam dengan ketebalan yang lebih besar.

6. Congkrang

Congkrang merupakan alat pertanian yang digunakan untuk memotong, memangkas, hingga membersihkan area semak-semak.

Senjata atau alat yang satu ini sering dibawa oleh petani untuk membabat rumput kecil yang mengganggu.

Sekilas, congkrang mirip dengan cangkul tetapi ukurannya lebih mudah untuk digenggam.

7. Arit

senjata tradisional jawa barat

Arit menjadi salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang keberadaannya masih sering kita jumpai.

Bentuknya berupa pisau melengkung menyerupai bulan sabit.

Secara umum, para petani sering membawa alat ini untuk berbagai keperluan, salah satunya menebas rumput liar.

8. Ketam

Ketam memiliki nama lain ani-ani yang biasa digunakan untuk bertani.

Senjata ini berbentuk kecil sehingga bisa digenggam dan dapat dibawa ke mana-mana dengan mudah.

Adapun pegangannya terbut dari kayu yang dilengkapi bilah pisau ukuran kecil.

Umumnya, alat ini sering dipakai untuk panen padi dan sayuran.

Hal ini dikarenakan dalam masyarakat Sunda, sebagian orang percaya adanya pantangan jika panen tak boleh menggunakan arit atau golok.

9. Sulimat

sulimat

sumber: selasar.com

Senjata asli Sunda atau Jawa Barat lainnya yang sempat populer adalah sulimat.

Biasanya alat ini dipakai untuk mengupas kulit kelapa.

Nantinya, kelapa akan ditancapkan ke mata pisau sulimat kemudian ditekan dan diputar hingga kulit kelapa terkelupas.

Gagangnya berukuran panjang dan kokoh sedangkan mata pisaunya tajam dan runcing.

10. Bajra dan Gada

Pada zaman dahulu, bajra dan gada sering digunakan sebagai senjata perlindungan diri dari ancaman musuh.

Di beberapa daerah, keberadaan bajra dan gada masih ada kendati kini mulai sangat langka.

Alih-alih digunakan sebagai alat bantu, saat ini bajra dan gada sering ditemui di sejumlah museum.

Terdapat dua bagian yang bisa dipakai untuk menyerang musuh, yaitu bajra atau sisi runcing berbentuk seperti tombak, dan gada atau sisi tumpul yang digunakan untuk memukul lawan.

***

Itulah senjata tradisional Jawa Barat yang masih bertahan hingga kini, Sahabat 99.

Semoga ulasannya bermanfaat.

Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa kunjungi www.99.co/id dan www.rumah123.com untuk menemukan hunian terbaik, karena kami #AdaBuatKamu.

Salah satunya seperti Grand Asritama Cihanjuang yang berlokasi di Bandung Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *