Rumah tradisional terlihat berbeda di berbagai belahan dunia. Misalnya, di Afrika Selatan, di desa-desa tradisional, rumah keluarga didesentralisasi. Inilah yang coba ditiru oleh Paviliun Midlands, sebuah rumah di Nottingham Road.

Dibangun oleh Arsitek Nadine Engelbrecht pada tahun 2020 dan mencakup sekitar 383 meter persegi, rumah ini didasarkan pada “Zulu Umuzi” tradisional.
“Umuzi” adalah nama untuk desa tradisional Zulu di Afrika Selatan. Itu terdiri dari sekelompok gubuk, masing-masing dengan tujuannya sendiri. Dengan semangat yang sama, rumah akhir pekan ini memiliki banyak tempat tinggal.

Salah satu bangunan memiliki kamar tidur, kamar mandi, dan ruang tamu, sementara yang lain memiliki dapur dan ruang tamu. Bangunan terbesar, yang mengelilingi yang lain, memiliki kamar mandi, dapur, ruang tamu, ruang makan dalam ruangan, dan ruang makan luar ruangan.


Satu hal yang akan Anda perhatikan di seluruh rumah adalah lantai beton, langit-langit, dan dinding batu yang menakjubkan. Sementara setiap paviliun terlihat menarik dengan sendirinya, jelas ada garis desain yang melewati semuanya, membuatnya jelas bahwa mereka adalah bagian dari gedung yang sama.

Inspirasi untuk rumah mungkin sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, tetapi bangunannya sangat berakar pada zaman modern. Desain memainkan peran sekunder karena membantu menyeimbangkan iklim interior paviliun, menghilangkan kebutuhan akan sistem pemanas atau pendingin ekstra.

Paviliun menggunakan kaca, yang bersama dengan lantai beton terbuka, memungkinkan pemanasan pasif ruang interior. Juga, kaca emisivitas rendah mencegah kehilangan panas pada fasad selatan.


Karena fasad utara dan selatan memiliki pintu geser, arah angin yang ada dapat bertindak sebagai sumber alami untuk ventilasi dan mendinginkan bangunan.

Ini adalah konsep yang sederhana, namun, terlihat mencolok. Plus, tata letak, keberlanjutan, dan perawatan yang rendah menjadikannya konstruksi yang hemat biaya.
